SOSIOLOGI KOMUNIKASI
PROSES INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF DAN DISOSIATIF

Muhamad amin muhajirin
15240377
Ilmu komunikasi A semester 2
Kata pengantar
Alhamdulillah , akhirnya makalah sosiologi
komunikasi; proses sosial , selesai juga dibuat. Puji syukur kehadirat
Allah SWT karena dengan kuasa dan kasih sayang-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Dan juga terimakasih kepada bu Ekapti selaku dosen mata kuliah
sosiologi komunikasi karena bimbingannya dan ilmu bermanfaat darinya. Lalu juga
teman-teman yang selalu keren dan kompak yang juga saling membantu dalam
mengerjakan tugas seperti dalam mengerjakan makalah ini.
Makalah ini saya buat berdasarkan tugas dari mata kuliah sosiologi
komunikasi yang diberikan oleh bu Ekapti beberapa waktu yang lalu untuk
dijadikan tugas sebagai pelengkap pelajaran atau sebagai referensi. Semoga
dengan makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan bagi pembaca .
Akhirnya , alhamdullillah, semoga
Allah senantiasa membuka akal pikiran dan senantiasa pula mengisinya dengan
ilmu dan pengetahuan-Nya yang bermanfaat bagi umat manusia terutama bagi kita
yang membaca makalah ini. Amiin.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Proses interaksi sosial, salah satu
bagian dari ilmu sosiologi, dan mungkin sebagian dari kita masih terasa asing
dengan istilah ini. Karena mungkin kita sebelumnya belum pernah tahu atau belum
pernah belajar ilmu sosiologi.
Di dalam proses interaksi sosial
terdapat dua sub bab , yang pertama ada proses asosiatif dan yang kedua adalah
proses disosiatif. Dan kemudian ada pembagian-pembagian lagi di dalamnya. Maka
dari itu ada baiknya saya membuat makalah ini sebagai bahan referensi menambah
ilmu kita.
Dan juga berdasarkan tugas yang diberikan
oleh bu Ekapti untuk membuat makalah mengenai proses interaksi sosial, yang
merupakan sebab utama saya membuat makalah ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini saya akan mencoba
menulis salah satu proses asosiatif, yaitu kerja sama (cooperation) beserta
contoh, dan juga proses disosiatif yaitu persaingan(competition).
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
Dengan makalah ini diharapkan kita
dapat lebih mengetahui apa yang dinamakan proses interaksi sosial, yaitu proses
asosiatif dan proses disosiatif. Dan sebagai penyelesaian dari tugas mata
kuliah sosiologi komunikasi.
Kemudian makalah ini akan sangat
bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan kita mengenai sosiologi terutama
mengenai proses interaksi sosial.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PROSES ASOSIATIF
Dimaksud dengan proses asosiatif adalah
sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara
orang per orang atau kelompok satu dengan yang lainnya, dimana proses ini
menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. Disini diartikan bahwa proses
asosiatif adalah suatu hubungan/interaksi antar individu, kelompok, dsb yang
mempunyai dasar yang sama untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Terdapat
lebih dari satu pihak yang terlibat , dan ini merupakan bukti bahwa manusia
adalah makhluk sosial , yang artinya memerlukan manusia lain agar tujuan mereka
tercapai dan juga agar mereka tetap bertahan hidup.
2.1.1
KERJA SAMA (COOPERATION)
Sedangkan kerja sama (cooperation) adalah usaha bersama
antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Kerja sama terjadi jika pihak-pihak yang terlibat di dalamnya menyadari adanya
kepentingan yang sama dan juga adanya ancaman yang sama. Tujuan-tujuan tersebut
akan menciptakan cooperation diantara
mereka untuk mencapai tujuan mereka.
Begitu pula jika ada ancaman dari luar
yang dirasakan oleh individu atau kelompok tersebut, maka cooperation ini akan lebih kuat diantara mereka. Disini saya akan
memberikan salah satu contoh dari cooperation
, yaitu gotong-royong dan kerja bakti.
Gotong-royong adalah sebuah proses cooperation yang terjadi di masyarakat,
yang pada umumnya masih ada di masyarakat pedesaan, dimana proses ini
menghasilkan aktivitas tolong-menolong dan pertukaran tenaga serta barang
maupun pertukaran emosional dalam bentuk timbal balik diantara mereka. Baik
terjadi di sektor keluarga maupun di sektor produktif.
Masyarakat desa umumnya mempunyai rasa
persaudaraan dan kekerabatan yang masih kuat, sehingga gotong-royong pun biasa
terjadi di masyarakat desa. Berbeda dengan masyarakat perkotaan yang sudah
jarang rasa kekerabatan dan saudara diantara mereka, sehingga gotong-royong
sudah jarang terjadi atau bahkan sudah tidak ada, atau hanya terjadi bila
sesuatu terjadi di lingkungan mereka seperti contohnya ada bencana alam,
kebakaran,dsb.
Contoh kasus ; Pak Budi sedang
membangun rumah, maka tetangga Pak Budi datang membantu Pak Budi untuk
membangun rumahnya, dengan menyumbang tenaga dan pikiran atau juga membawa
makanan dan lain sebagainya, termasuk kehadiran tetangga Pak Budi adlah sebuah
pengakuan emosi kolektif di antara mereka sebagai sesama anggota masyarakat
desa yang hidup bertetangga. Maka jika ada tetangga pak Budi mempunyai
permasalahan yang sama, contohnya membangun rumah atau punya hajatan, maka pak
Budi secara emosional memiliki kewajiban menyumbangkan tenaga dan pikiran atau
barang pada acara tersebut.
Sedang kerja bakti adalah proses cooperation yang mirip dengan
gotong-royong, namun kerja bakti terjadi pada proyek-proyek publik atau
program-program pemerintah. Pada kasus tertentu dimana kerja bakti kekurangan
tenaga, maka akan diisi oleh tenaga profesional yang akan dibayar oleh
masyarakat dengan jumlah ala kadarnya yang dihimpun dari sumbangan masyarakat.
Sedangkan tenaga profesional yang dibayar masyarakat itu suddah merasa puas
ketika dapat menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan umum.
Contoh kasus; di Desa Batu tanggung ada
kegiatan membangun sebuah masjid, maka masyarakat desa Batu tanggung saling
bantu membantu menyumbangkan tenaga pikiran harta benda mereka dan juga makanan
agar pembangunan tersebut berjalan lancar dan sebisanya dibangun dengan baik
dan cepat selesai. Tetapi mereka melakukan proyek ini tidak untuk mengharap
timbal balik , tetapi untuk kepentingan dan kebaikan bersama.
2.2 PROSES DISOSIATIF
Proses sosial disosiatif merupakan
proses perlawanan(oposisi) yang dilakukan oleh individu-individu dan kelompok
dalam proses sosial diantara mereka pada suatu masyarakat. Oposisi diartikan
sebagai cara berjuang melawan seseorang atau kelompok tertentu atau norma dan
nilai yang dianggap tidak mendukung perubahan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan. Salah satu bentuk proses disosiatif adalah conflict.
2.2.1 CONFLICT
Conflict adalah psoses sosial
dimana individu ataupun kelompok menyadari memiliki perbedaan-perbedaan, baik
secara fisik, emosi, budaya, pemikiran, prinsip, politik, ideologi maupun
kepentingan dengan pihak lain. Perbedaan tersebut akan mempertajam perbedaan
yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian dimana pertikaian
itu sendiri dapat menghasilkan ancaman dan kekerasan fisik.
Conflict terjadi jika dalam suatu
masyarakat terdapat beberapa kelompok, dimana kelompok tersebut memiliki
sesuatu yang berbeda diantara satu dengan yang lainnya dan memiliki tujuan yang
sama, kemudian terjadi beberapa adu mulut dan bahkan adu fisik.
Contoh kasus; di daerah karisidenan
Madiun pada bulan Suro(penanggalan islam dan jawa) biasanya ramai oleh beberapa
kegiatan masyarakat dan juga kelompok atau organisasi. Seperti organisasi
pencak silat yang abnyak terdapat di sekitar Madiun dan Ponorogo, yang biasanya
menetapkan bulan suro sebagai puncak kegiatan mereka. Organisasi-organisasi
pencak silat ini memiliki anggota yang banyak dan tersebar di beberapa daerah,
dan biasanya mereka melakukan kegiatan mereka di tempat umum, atau kadang
mengadakan aksi di jalan dan kadang mengganggu kenyamanan publik. Tak jarang
dengan kegiatan mereka ini memicu anggota organisasi pencak silat lain merasa
terganggu dengan perilaku pencak silat yang melakukan kegiatan, atau kadang
mereka sengaja memancing emosi dengan merusak fasilitas milik organisasi pencak
silat lain, dan conflict pun tak dapat dihindari. Karena mayoritas anggota
organisasi pencak silat masih muda, maka mudah sekali emosi mereka terpancing
dan tanpa berfikir panjang mereka melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti
tawuran, pengeroyokan, merusak fasilitas milik organisasi pencak silat lain ,
dsb.
BAB 3
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa proses interaksi sosial dibagi menjadi dua yaitu proses
asosiatif dan proses disosiatif. Dimana proses asosiatif adalah bentuk kerja
sama timbal balik dari individu juga kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan, proses disosiatif adalah suatu perlawanan antar individu atau
kelompok dalam suatu tujuan mereka.
Kita juga sedikit lebih memahami
hal-hal yang terjadi di sekitar kita, khususnya interaksi-interaksi yang ada di
lingkungan kita setelah kita membaca makalah ini. Dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan juga bagi si pembaca.
Daftar Pustaka
Bungin,
Burhan,2006. Sosiologi komunikasi, Jakarta:
Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar